![]() |
Siti Zuhro |
Dalam sambutannya, Zuhro mengkritisi kepemimpinan Ketua Umum Yusril Ihza Mahendra di PBB.
“Bagaimana (PBB) mau dipilih, kalau pemimpinnya enggak asyik. Maaf ya, Yusril itu sombong. Saya saja sempat enggak dia kenali,” ujar cetusnya.
Zuhro menjelaskan, meskipun tak lolos ambang batas parlemen alias parliamentary threshold (PT), PBB harus bangkit. Partai itu menurutnya haru berusaha lebih membumi lagi ke depan. “Saat ini era milenial, ya PBB harus menyesuaikan diri, bagaimana menjadi partai Islam yang diterima kaum milenial,” pungkasnya.
Ia menambahkan, salah satu gaya milenial adalah pembawaan yang asyik, egaliter, dan tidak sombong.
“Rakyat pemilih tidak suka pemimpin yang sombong,” katanya.
Selain itu, kata Zuhro, PBB juga harus punya program yang merakyat, misalnya Desa Cerdas.
“Saya siap membantu PBB jika dibutuhkan,” terangnya.
Beberapa peserta yang hadir, antara lain KH Abdul Rasyid AS, Prof AM Saefudin, KH Syuhada Bahri, KH Cholil Ridwan, Bachtiar Chamsyah, Abbas Thaha, Masri Sitanggang, Zulfi Syukur, dan lain-lain. Sejumlah perwakilan ormas juga datang seperti dari Persis, BKSPPI, Hidayatullah, dan lainnya. (sumber)
Tidak ada komentar:
Write komentar